Percobaan hukum Ohm adalah eksperimen yang dilakukan untuk memverifikasi hubungan antara tegangan (V), arus listrik (I), dan hambatan (R) dalam suatu rangkaian listrik, sesuai dengan hukum Ohm. Hukum ini menyatakan bahwa:
V=I⋅R
Artinya, tegangan yang melewati suatu penghantar berbanding lurus dengan arus yang mengalir melaluinya, asalkan suhu dan kondisi fisik penghantar tetap.
Langkah Percobaan:
Berikut adalah langkah-langkah sederhana untuk melakukan percobaan hukum Ohm:
Alat dan Bahan
- Sumber tegangan DC (baterai atau power supply).
- Resistor (dengan nilai hambatan yang diketahui).
- Amperemeter (untuk mengukur arus).
- Voltmeter (untuk mengukur tegangan).
- Kabel penghubung.
- Breadboard (opsional).
Prosedur
- Rangkai komponen sesuai diagram: Hubungkan resistor ke sumber tegangan melalui amperemeter. Voltmeter dipasang paralel terhadap resistor untuk mengukur tegangan pada resistor.
- Atur tegangan sumber: Mulailah dengan tegangan rendah, misalnya 1 V, dan catat nilai arus (I) yang terukur di amperemeter.
- Ulangi pengukuran: Tingkatkan tegangan secara bertahap (misalnya 1 V, 2 V, 3 V, dll.) dan catat nilai arus untuk setiap tegangan.
- Hitung nilai hambatan: Gunakan data pengukuran untuk menghitung hambatan (R=V/I) dan bandingkan dengan nilai resistor yang diketahui.
Hasil
- Buat grafik hubungan V (tegangan) terhadap I (arus).
- Jika resistor mematuhi hukum Ohm, grafik akan berupa garis lurus, di mana kemiringan garis (m) mewakili nilai hambatan (R).
Kesimpulan
- Grafik linear menunjukkan bahwa hukum Ohm berlaku.
- Jika grafik tidak linear, hambatan mungkin berubah seiring suhu, atau resistor bukan jenis ohmik (non-linier).